Teknologi Kualitas Udara Dalam Ruangan – Salah Satu Pencegahan Penyebaran Virus Corona

Kenyamanan dan kemudahan perjalanan udara menjadikan penerbangan lebih populer dibandingkan sebelumnya dan berarti bahwa bandara saat ini merupakan tempat yang aktif dan ramai yang sering kali menyerupai kota di dalam kota.

Meningkatnya permintaan memastikan bahwa kita melihat rekor jumlah orang yang melewati bandara dunia setiap hari, dengan banyak orang yang tiba lebih awal dan menghabiskan lebih banyak waktu di bandara dibandingkan sebelumnya karena kombinasi persyaratan maskapai dan keamanan. Untuk mencapai tujuan ini, banyak bandara yang memberikan banyak perhatian pada pengalaman pelanggan.

Selain itu, meskipun beberapa kota dan negara bagian melonggarkan atau menghapus peraturan penggunaan masker dan pembatasan di restoran dan bisnis, masih ada peraturan yang berlaku untuk bandara. Namun, teknologi baru dan pemimpin inovatif di sektor ini mendukung kesehatan dan keselamatan wisatawan dengan menerapkan sistem baru yang secara efektif dapat mengurangi polutan dan virus di udara, serta membantu memberikan ketenangan pikiran bagi mereka yang akan melakukan penerbangan.

Bandara kini juga menawarkan sejumlah pilihan berbelanja dan bersantap serta aktivitas rekreasi seperti pijat dan area hiburan, sementara maskapai penerbangan memiliki lounge/klub maskapai penerbangan sendiri yang dapat menjadi tujuan populer bagi pelancong bisnis dan pertemuan. Namun, untuk memanfaatkan bandara sebagai tempat hiburan dan ritel selain berfungsi sebagai pusat transportasi, udara yang kita hirup di dalam ruangan menjadi semakin penting. Udara di dalam ruangan bisa dua hingga lima kali lebih buruk daripada udara yang kita hirup di luar, dan bandara pun tidak terkecuali.

Memang benar, besarnya terminal bandara memerlukan sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) yang kuat untuk menjaga lingkungan yang nyaman bagi pengunjung, dan terkadang dapat memperburuk masalah kualitas udara, seperti berkontribusi terhadap bau di udara dan dampak buruk lainnya. .

Kehadiran orang dalam jumlah besar di bandara juga berkontribusi terhadap hal ini. Kulit manusia menghasilkan debu dan partikel, dan selain produksi amonia dan limbah hayati lainnya dalam tubuh, serta kemampuan kita untuk membawa dan menyebarkan bakteri, virus, dan kuman, kebutuhan akan IAQ yang bersih sehubungan dengan COVID menjadi semakin penting. Selain itu, para pelancong juga sering kali memiliki sistem kekebalan tubuh yang melemah setelah melakukan penerbangan, sehingga lebih rentan terhadap penyakit akibat udara yang tidak bersih dan tidak sehat. Dari sudut pandang pribadi, tentunya seseorang yang sakit atau kesal saat berkunjung ke bandara tidak akan melaporkan pengalaman pelanggan yang positif?

Karena berbagai alasan ini, mengatasi dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan merupakan faktor kunci dalam sebuah bandara. Sebagian besar bandara menggunakan penyaringan yang ditingkatkan untuk menangkap dan mengambil kontaminan yang dapat dibawa oleh sistem udara. Bandara biasanya akan meningkatkan ventilasi dan mengganti udara dengan udara baru lebih sering dibandingkan di rumah atau kantor pada umumnya. Beberapa bandara telah menerapkan sistem ultraviolet untuk membantu mensterilkan bagian sistem HVAC guna meningkatkan kualitas udara yang dihasilkan.

Sementara gerbang yang sangat progresif seperti Bandara Internasional Los Angeles (LAX) menggunakan berbagai strategi dan menggabungkan pembersihan udara aktif, menggunakan ionisasi udara bi-polar. Sistem yang dipasang pada sistem HVAC di seluruh terminal LAX memungkinkan ion udara disalurkan ke terminal bandara dan ruang pertemuan. Ion-ion ini mereduksi partikel, memecah senyawa organik yang mudah menguap dan bau, serta membersihkan udara dalam ruangan untuk mengurangi bakteri, virus, dan kuman.

LAX memiliki ratusan sistem ini yang dipasang di seluruh sistem HVAC mereka dan lebih banyak lagi yang beroperasi secara rutin seiring mereka menambah atau merenovasi ruang dan sistem HVAC. Hebatnya lagi, mereka telah mengukur ion udara di terminal pada tingkat yang hanya ditemukan di alam. Bandara lain seperti O'Hare di Chicago, Fort Lauderdale International dan Tokyo Narita juga telah mengadopsi teknologi ion bi-polar.

Kini adalah saatnya bagi bandara-bandara lain untuk melakukan hal yang sama, karena upaya mengatasi kualitas udara di gedung terminal dan meningkatkan pengalaman bandara sambil menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat menjadi hal yang sangat penting pada tahun 2022.

 


Tony Abate adalah wakil presiden dan kepala teknis AtmosAir Solutions – 
www.atmosair.com  – yang menyediakan teknologi udara dalam ruangan yang bersih ke Bandara Internasional Los Angeles dan gedung perkantoran komersial di seluruh Amerika Serikat.